Amien Rais Dukung Rencana Jokowi Reshuffle Kabinet: Tapi Yang Betul-Betul People Oriented

Rakernas V PAN yang digelar di Hotel Milennium, Tanah Abang, Jakarta pada Sabtu (7/12/2019), sempat ricuh. Amien Rais ajak kader istighfar tiga kali. (Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

IDTODAY.CO – Politikus senior PAN Amien Rais menyoroti rencana Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle menterinya yang dinilai tidak memiliki kinerja baik selama pandemi. Menurut Amien, Jokowi sudah seharusnya melakukan reshuffle karena banyak menterinya yang tidak paham dengan kehidupan rakyat.

“Jadi saya melihat kelemahan dari kabinet Pak Jokowi yang sekarang ini, pada periode keduanya, itu memang banyak menteri-menteri yang saya kira ya, maaf, tidak begitu paham dengan kehidupan rakyat yang kembang-kempis, yang betul-betul kehidupannya itu sangat berat,” kata Amien Rais dikutip dari akun Instagramnya, Jumat (3/7). Sebagaimana dikutip dari kumparan (03/07/2020).

Baca Juga:  Soal Isu Reshuffle Kabinet, Mensos: Enggak Mikirin Itu, Saya Tugasnya Kerja

Amien menilai, saking sulitnya kondisi ekonomi saat ini, masyarakat bahkan kesulitan untuk meminjam uang ke tetangganya. Hal ini, menurutnya, karena dampak krisis akibat pandemi COVID-19 ini sudah merata di kalangan masyarakat.

“Karena sepertinya masih santai. Sesungguhnya kan baru sekarang, ini Pak Jokowi dengan marah dan jengkel, tidak ada sense of crisis tidak ada perasaan segala macam,” ucap Amien.

Baca Juga:  Tak Setuju MUI Dibubarkan, Ketum PAN: Kontribusinya Banyak untuk Menjaga Umat

Oleh sebab itu, apabila Jokowi ingin melakukan reshuffle kabinet, Amien mendukungnya. Yang terpenting, kata Amien, calon-calon menteri yang baru, baik dari kalangan parpol, swasta, atau kampus, harus memiliki watak kerakyatan yang mendalam.

“Yang betul-betul hidupnya itu posisinya itu bukan untuk memperkaya diri, seperti para pengusaha itu yang udah salah kaprah itu, tapi yang betul-betul people oriented,” tutur Amien.

Baca Juga:  Pertemuan Rizal Ramli dan Amien Rais Lahirkan 'Maklumat' Setop Pengkhianatan UUD 1945

“Jika anda bekerja keras, dan menterinya berubah sama sekali, jadi betul-betul untuk rakyat, pro bono publico, kalau kata Bung Karno, masih ada harapan. Kalau enggak (berubah menjadi pro rakyat) ya, Wallahua’lam. Kita enggak tahu,” pungkasnya.[kumparan/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan