IDTODAY.CO – Muhammad Shamsi Ali, imam Islamic Center di New York sekaligus Direktur Pusat Muslim Jamaika, memberikan dukungan kepada said Didu yang diancam akan dipenjarakan Luhut Binsar Panjaitan.

Sebagaimana diberitakan, Said Didu mengolok-olok Luhut dengan ungkapan ‘kepalanya hanya berisi uang dan uang’. Tak pelak, Luhut melalui jubirnya meminta Said Didu untuk minta maaf dalam kurun waktu 48 jam atau akan dilaporkan ke pihak berwajib dengan tuduhan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian.

Syamsi Ali menyatakan bahwa demokrasi merupakan pembuka pintu dan an-nur luas koreksi titik menurutnya dalam demokrasi orang yang tidak mau dikritik oleh rakyatnya hanyalah orang yang belum  dewasa.

“Jika anda alergi bahkan phobia kritikan, jangan duduk di posisi publik. Apalagi dalam sebuah tatanan demokrasi. Marah atau tersinggung ketika dikritik rakyat, menandakan anda tidak dewasa dalam demokrasi. Demokrasi membuka pintu luas mengoreksi kekuasaan. #WeAllStandWithSaidDidu, ”kata Shamsi Ali melalui akun Twitternya @ShamsiAli2 pada Sabtu, (4/4/2020).

Menurut pendiri pondok pesantren pertama di Amerika Serikat itu, demokrasi membuat kemunafikan merajalela. Dalam demokrasi, kebenaran hanya akan diperjuangkan apabila dianggap menguntungkan.

Baca Juga:  BERANINYA Refly Harun Umbar Bobroknya Pemerintahan Jokowi Dan Singgung Jenderal Luhut Panjaitan

“Banyak kemunafikan yg merajalela. Demokrasi dan dikeluarkan. Keadilan itu nilai yang dijunjung jika berpihak. Tapi kompilasi demokrasi, perdebatan dan keadilan hadir, dan tidak lagi berpihak, jadinya ancaman, ”tambahnya Shamsi Ali mempertegas dukungannya kepada said itu dengan membuat tagar #WeAllStandWithSaidDidu [brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan