Ibaratkan Perekonomian Indonesia Seperti Komputer Hang, Jokowi: Harus di-Restart

IDTODAY.CO – Perekonomian Indonesia diibaratkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti komputer yang sedang butuh untuk di-restart akibat hang dan tidak berfungsi secara normal.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI, dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam Rangka HUT ke-75 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (14/8/2020).

“Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan restart, harus melakukan rebooting,” kata Presiden Jokowi sebagaimana dikutip dari Beritasatu.com.

Jokowi menegaskan bahwa cofid19 adalah menimbulkan dampak negatif pada seluruh negara di dunia. Akan tetapi, menurutnya kemunduran tersebut harus dijadikan Indonesia sebagai momentum untuk mengejar ketertinggalan dengan melakukan transformasi ekonomi.

Baca Juga:  Kabar Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Ditangkap, Bamsoet: Tidak Ada Yang Dirugikan, Dilepas Saja

“Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan,” urai Presiden Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa semua negara dari semua tingkatan sedang mengalami dampak negatif akibat covid 19. Bahkan menurutnya krisis ekonomi akibat covid 19 menjadi yang terburuk dalam sejarah perekonomian dunia.

Baca Juga:  Ratas dengan Presiden, Anies Dan Para Kepala Daerah Hanya Jadi Pendengar

“Pada kuartal I – 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih plus 2,97 perseb, tapi pada kuartal II minus 5,32 persen. Di sisi lain, ekonomi negara-negara maju bahkan minus belasan persen, sampai minus 17 persen. “Kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan,” katanya.

Namun demikian, Jokowi optimis saat ini merupakan peluang bagi semua negara untuk melakukan setting ulang terhadap sistem perekonomian dan sektor lainnya.

“Saya menyambut hangat seruan moral penuh kearifan dari para ulama, para pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar,” kata dia.[beritasatu/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top