IPO: Jika Pengakuan Purnomo Benar, Presiden Lakukan Abuse Of Power

Wakil Wali Kota Surakarta yang juga ditugaskan sebagai bakal calon wali kota dari DPC PDIP Surakarta, Achmad Purnomo.(Foto: KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

IDTODAY.CO – Achmad Purnomo, politisi PDIP yang gagal mencalonkan diri sebagai walikota Solo pada Pilkada mendatang mengaku dapat tawaran jabatan dari presiden Jokowi. Walaupun akhirnya tawaran tersebut ditolak.  “Ya ada (tawaran timbal balik), tapi bagi saya ndak perlu,” ungkap Purnomo beberapa waktu yang lalu.

Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah ikut menyoroti isu tawaran jabatan kepada Ahmad Purnomo pasca dirinya mau “mengalah” dari pencalonan sebagai walikota Solo kepada putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga:  Soal Pelaporan Habib-R5, Politisi PDIP: Jokowi Tidak Bisa Mengintervensi Proses Penegakan Hukum

Sebagaimana maklum, Achmad Purnomo merupakan calon yang mendapatkan rekomendasi dari PDIP Solo. Terkait hal tersebut, Dedi sangat menyayangkan apabila isu tersebut merupakan kenyataan. Pasalnya, presiden Jokowi dapat dikatakan telah melakukan nepotisme.

“Ini preseden sangat buruk, ada kebangkrutan moral politik dalam diri Jokowi, secara serius memungkinkan dua hal, Presiden lakukan abuse of power dan berupaya nepotisme,” kata Dedi Kurnia Syah sebagaimana dikutip dari Rmol.id, Sabtu (18/7).

Baca Juga:  Hasto Kumpulkan Semua DPD PDIP di Jakarta, Bahas Apa?

Sebaliknya, apabila isu tersebut tidak benar, berarti Achmad Purnomo telah mencemarkan nama baik orang nomor satu Indonesia tersebut.

Dedi menilai restu yang diberikan presiden Jokowi kepada dua putranya saat dirinya menjadi penguasa merupakan upaya melanggengkan dinasti politik. Tentunya, hal tersebut tidak patut menjadi teladan bagi masyarakat.

“Lebih-lebih jika benar pengakuan Purnomo, maka Jokowi tidak lebih sebatas pedagang jabatan. Sangat disayangkan, negara ini terlalu dikuasai oleh keluarga-keluarga, jika Presiden tidak sanggup menghentikan praktik oligarki, sekurangnya tidak ikut melanggengkan kekuasaan ke anak dan menantu,” pungkas Dedi Kurnia Syah.[rmol/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan