IDTODAY.CO – Konser amal yang digalang oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus menuai pro dan kontra di ruang publik.
Pasalnya, konser tersebut diselenggarakan pada saat situasi darurat Corona dan mengabaikan protokol kesehatan dengan menjaga jarak aman.
Hal tersebut, kata pengamat politik Rahman Simatupang termasuk memberikan percontohan negatif pada masyarakat dengan menentang hukum yang berlaku.
“Saya melihat petinggi BPIP, petinggi negara dan artis satu panggung dengan tidak jaga kompilasi jarak jauh amal. Ini sama saja, BPIP mengajari rakyat menentang hukum,” kata Rahman sebagaimana dikutip dari Suaranasional.com (18/5/2020).
Menurut Rahman, konser amal yang diadakan BPIP itu sama sekali tidak memiliki signifikansi dengan kebutuhan rakyat. “Rakyat mengkritik penyelenggaraan konser tersebut,” terangnya.
Kemudian Rahman menilai, konser amal tersebut hanya untuk menampakan peran BPIP dalam upaya penanggulangan Corona dengan melakukan penggalangan dana.
“BPIP tidak ada uang dan menghamburkan uang negara. Mengadakan konser itu kerjaan EO yang bisa dilakukan anak SMA, ” jelas Rahman.[Brz]