Manfaatkan Jabatan Untuk Kepentingan Pribadi, Peneliti: Stafsus Milenial Presiden Calon Penguasa Oligarki Ekonomi Baru

Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun. (Foto: ANTARA/Dyah Dwi A)

IDTODAY.CO – Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun menilai bahwa keberadaan stafsus milenial presiden Jokowi hanya akan menjadi oligarki ekonomi baru dan berperan besar dalam menentukan arah politik Indonesia dimasa akan datang.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ubaidillah Badrun ketika diskusi streaming bersama Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, Jumat kemarin.

Baca Juga:  Polisi Tolak Laporan Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Stafsus Milenial Jokowi

“Sekarang sebetulnya sedang muncul oligarki ekonomi baru. Jadi ada generasi oligarki Ekonomi baru yang sedang dibangun,” kata Ubedilah Badrun sebagaimana dikutip dari Rmol.id (18/4/2020).

Ubedillah menduga para staf khusus milenial yang ada di lingkungan istana memang sengaja disiapkan untuk menjadi oligarki ekonomi baru.

“Siapa mereka? Ya mereka yang ada di dalam stafsus presiden itu, anak-anak milenial tadi yang bisa mendapatkan Rp 20 triliun misalnya, itu kan angka yang cukup besar untuk seorang milenial dalam bisnis, luar biasa. Itu bakal oligarki ekonomi baru,” terangnya.

Baca Juga:  Pengamat: Rakyat Bisa Menggugat dan Memakzulkan Presiden Apabila Dinilai Lalai Dalam Menangani Virus Corona

Bahkan, Ubedilah menilai 10 tahun yang akan datang para staf khusus milenial tersebut akan menjadi oligarki ekonomi baru karena memang sedang memanfaatkan jabatannya sejak saat ini untuk kepentingan pribadi.

“Kita bisa memprediksi 5-10 tahun lagi kekuasaan ini dikendalikan oleh mereka-mereka ini. Karena mereka yang punya uang. Dan sistem politik kita kan sistem politik yang highclass, sistem politik yang memang membutuhkan ongkos besar kalau tidak dirubah seperti sekarang yang terjadi,” urainya.

“Jadi oligarki ekonomi akan terus tumbuh dana ada oligarki ekonomi baru dan itu akan menentukan arah politik,” tandas Ubedilah.[brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan