Simpul relawan Amanat Indonesia (ANIES) yang sukses besar dalam menggelar acara deklarasi dan pengukuhan di Lapangan Tenis Indoor, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Mei 2023 lalu tidak hanya digawangi oleh politikus PAN yang saat ini tidak aktif di pengurusan DPP.
Selain ada yang masih aktif di jajaran pengurus pimpinan Zulkifli Hasan tersebut, bahkan terdapat pula yang masih menjabat anggota DPR RI periode 2019-2024 ini. Yaitu, M. Yasin Kara dan Alimin Abdullah.
Yasin Kara merupakan pengurus aktif yang pada kegiatan tersebut memimpin membacakan deklarasi. Sementara Alimin anggota DPR RI. Politikus senior PAN ini juga menjabat Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI.
Informasi tersebut disampaikan Koordinator Nasional Amanat Indonesia Sahrin Hamid. “Ya ada,” kata Ketua DPP PAN periode 2010-2015 ini singkat saat dikonformasi KBA News, Kamis, 11 Mei 2023.
Sebelumnya jajaran pengurus DPP PAN bereaksi atas deklarasi dan pengukuhan yang dihadiri oleh Anies Baswedan tersebut. Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay bahkan mengatakan pihaknya akan mengevaluasi kader-kader yang membentuk simpul relawan bacapres usungan Koalisi Perubahan dan Persatuan tersebut.
Bahkan dia menegaskan tidak menutup kemungkinan akan memberikan sanksi. “Akan dibicarakan di internal PAN. Apakah ada sanksi atau tidak, tergantung dari hasil evaluasi internal tersebut,” kata dia.
Namun yang pasti, dia menegaskan deklarasi Amanat Indonesia tersebut tidak ada kaitan dengan PAN, yang sampai saat ini belum memutuskan capres. Bahkan para inisiator dan deklarator relawan Amanat Indonesia tersebut disebutnya sudah bertahun-tahun tidak aktif di kepengurusan PAN.
Sementara itu Sahrin Hamid sendiri akan terus mendorong DPP PAN untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Apalagi sepanjang DPP PAN belum memutuskan nama, dia akan terus menyuarakan agar Zulkifli Hasan Cs melirik mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Selain terbukti yang paling banyak didukung konstituen PAN, Anies juga merupakan salah satu dari sembilan nama bacapres yang direkomendasikan Rakernas PAN Agustus 2022 lalu.
“Karena ini belum diputuskan, sehingga kita leluasa untuk menyampaikan pandangan-pandangan kita kepada pimpinan partai. Karena pimpinan partai sejatinya adalah pengelola masukan-masukan yang berkembang,” tegasnya.
“Ini harus dilihat sebagai bagian dari aspirasi yang berkembang dan harus dijadikan pertimbangan. Tidak bisa dipandang sebelah mata. Ini adalah aspirasi,” demikian Sahrin menekankan. (kba)
Sumber: kbanews
