Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, memberikan tanggapan soal polemik PSSI dan Jakarta International Stadium (JIS) yang ramai dibahas belakangan ini. Tanggapan ini disampaikan Akmal jelang bergulirnya Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia.

Pria yang juga Koordinator Save Our Soccer (SOS) ini mengajak seluruh elemen di masyarakat untuk tidak menyatukan antara dunia politik dengan olahraga.

Dukungan pun turut diberikan Akmal terhadap penyempurnaan JIS agar dapat menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17 2023.

“JIS ini stadion bertaraf Internasional, jadi kita harus bangga kerana punya stadion kelas internasional. Di Jakarta ada GBK (Gelora Bung Karno) dan JIS,” kata Akmal Marhali kepada awak media Kamis (13/7/2023) malam dikutip dari Bolasports.com.

Baca Juga:  Soal JIS, Heru Budi Berterima Kasih Ke Anies karena Sudah Bangun Stadion yang Bagus dan Harus Kita Banggakan

“Cuma permasalahannya JIS ini stadion baru yang butuh maintenance dan penambahan-penambahan untuk sisi yang belum sempurna,” lanjutnya.

Oleh karena itu menurut dia langkah-langkah dari Pemerintah dan PSSI untuk mengoptimalkan JIS sebagai venue Piala Dunia U-17 2023 harus didukung.

“Hentikan segala politisasi dan polemik terkait isu ini karena Piala Dunia U-17 2023 adalah ajang olahraga, bukan politik,” tegas dia.

Menentang campur aduknya olahraga dengan politik, Akmal Marhali tak ingin nasib pilu Indonesia batal menyelenggarakan dan tampil di Piala Dunia U-20 2023 terulang pada Piala Dunia U-17 2023.

Segar dalam ingatan, Indonesia urung unjuk gigi di Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 karena gelombang penolakan terhadap Israel sebagai peserta.

Indonesia tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel karena mendukung kemerdekaan Palestina.

Dua pejabat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yakni Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan I Wayan Koster (Gubernur Bali) sempat menolak kehadiran Israel di Indonesia untuk mentas pada Piala Dunia U-20 2023.

Pada akhirnya, posisi Indonesia di Piala Dunia U-20 2023 pun digantikan oleh Argentina. Alhasil, Garuda Muda juga batal main di Piala Dunia U-20 2023.

Akmal Marhali tak ingin kegagalan timnas Indonesia tampil di ajang internasional karena kepentingan politik terulang pada Piala Dunia U-17 2023, yang rencananya digelar pada 10 November hingga 2 Desember 2023.

Baca Juga:  PSSI Ditantang Lihat Santiago Bernabeu dan Wembley Jika Stadion JIS Dianggap Tak Berstandar FIFA

Keinginan Akmal tersebut pun dilontarkan dengan sindiran lucu di mana dirinya mengatakan sebuah akronim dalam kalimatnya yaitu jangan ada PDIP di sepak bola.

PDIP yang dimaksud Akmal Marhali bukan merujuk ke partai melainkan akronim yang memiliki kepanjangan Piala Dunia Isinya Politik (PDIP).

“Yang terpenting adalah jangan ada lagi PDIP di sepak bola. PDIP yang saya maksud bukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, tetapi Piala Dunia Isinya Politik,” imbuh Akmal Marhali.

Sumber: kbanews

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan