Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mendapat teguran keras dari seorang Dokter ahli Urologi bernama Gunawan. Melalui akun Twitternya, dr. Gunawan menegur Raja Juli agar tidak bicara soal obat, karena bukan bidang keilmuannya. Ia bahkan menyebut Raja Juli sebagai buzzer.
Pernyataan dr. Gunawan tersebut sebagai tanggapan atas pernyataan Raja Juli di Twitter mengenai Obat Avigan yang disebut-sebut akan didatangkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengobati penyakit Covid-19 yang diakibatkan Virus Corona.
Dalam tweetnya, Raja Juli mengatakan bahwa Avigan telah terbukti ampuh mengobati Covid-19 di China dan Jepang. Ia juga mengatakan pemerintah telah mengalokasikasikan anggaran sebesar Rp60 Triliun untuk mendatangkan obat tersebut.
“Rapid test sdh dimulai, AVIGAN yang terbukti ampuh di Cina-Jepang sedang didatangkan, realokasi budget 60an T sudah dilakukan terutama program untuk rakyat kecil yang terdampak, wisma atlet, hotel dan RS BUMN dijadikan RS khusus Covid19. Bismillah #IndonesiaOptimis #BersamaLawanCorona,” tulis Raja Juli melalui akun Twitternya.
Nampaknya dr. Gunawan terganggu dengan klaim Raja Juli bahwa Obat Avigan terbukti ampuh di China dan Jepang. Ia meminta Raja Juli tidak bicara soal obat dan mencari tema lain untuk dibicarakan.
“Soal efficacy obat diam aja lah buzzer, biar ahlinya yang bicara, cari tema lain untuk di-buzzer-in,” kata dr.Gunawan.
dr.Gunawan mengatakan pernyataan raja Juli tersebut bikin runyam. Ia setuju jika Obat Avigan dicoba di Indonesia, namun ia menolak jika Obat Avigan diklaim sebagai obat yang ampuh mengpbati Covid-19.
“Malah bikin runyam, saya setuju layak dicoba tapi dibilang terbukti ampuh, ngaco, semua kandidat obat covid19 masih tahap uji klinis belum ada yang ‘terbukti ampuh’ belum lagi bicara adverse effect-nya,” tegas dr.Gunawan.
Soal efficacy obat diam aja lah buzzer,biar ahlinya yg bicara,cari tema lain utk di-buzzer-in,malah bikin runyam,saya setuju layak dicoba tp dibilang terbukti ampuh,ngaco,semua kandidat obat covid19 msh tahap uji klinis blm ada yg ‘terbukti ampuh’ blm lg bicara adverse effect-nya https://t.co/6SdjseWAiO
— Dr.Gunawan (@GundiDr) March 20, 2020
Sumber: akurat.co