Tak Mampu Jelaskan Cara Pancasila Atasi Covid-19, Kepala BPIP Dapat Kecaman

Yudian Wahyudi (Foto: Rakean Radhana Natawigena / 20detik)

IDTODAY.CO – Departemen Penggalangan Aspirasi Masyarakat IJM (Indonesia Justice Monitor) Agung Wisnuwardana mengecam Kepala Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi yang dinilai tidak mampu menjelaskan cara Pancasila mengatasi virus corona baru (Covid-19).

“Seharusnya sebagai Kepala BPIP tak sekadar menghimbau rakyat, tetapi sepantasnya mengarahkan rezim penguasa negeri ini dengan jelas bagaimana solusi Pancasila dalam menangani wabah,” kata Agung Wisnuwardana.

Mestinya, Kata Agung, Yudian Wahyudi bisa menerjemahkan solusi Pancasila melawan wabah secara nyata dari A sampai Z.

 “Saya khawatir, Kepala BPIP memang tidak paham bagaimana solusi Pancasila dalam menangani Covid-19,” urainya.

Baca Juga:  SBY Kritik Surat Telegram Kapolri Tentang Penanganan Covid-19

Agung menilai, BPIP hanya bisa mengkambing hitamkan Islam dan membenturkannya dengan Pancasila. Terutama berkaitan dengan pemahaman Islam radikal dan ajaran khilafah.

“Seharusnya kondisi saat ini dijadikan sebagai peluang besar buat BPIP untuk menunjukkan kehebatan Pancasila dalam menangani wabah Covid-19,” kesalnya.

Agung membeberkan kejadian riil di lapangan terkait masa awal penyebaran virus Corona di Indonesia. Waktu itu penguasa negeri ini malah menganggap remeh Covid-19.

Bahkan, terdapat pejabat negara yang bilang Indonesia kebal corona karena sering makan nasi kucing. Rezim penguasa malah membuka Indonesia untuk turis asing dan bahkan terus membolehkan masuknya TKA Cina.

“Apakah Kepala BPIP tidak memberikan arah kepada rezim negeri ini, bagaimana solusi Pancasila ketika wabah meledak di Wuhan pada Desember 2019?” ketus Agung.

Agung menyayangkan solusi penjagaannya warna yang diambil pemerintah. Menurutnya, kebijakan  mengeluarkan Perppu No 1 Tahun 2020 yang cenderung pada penyelamatan ekonomi daripada menyelesaikan wabah, adalah suatu blunder yang tak termaafkan. Terlebih, solusi utang luar negeri plus peluang defisit anggaran lebih dari 3% sangat kental dengan pendekatan kapitalisme.

“Seharusnya Kepala BPIP dapat memberikan arah bagaimana solusi Pancasila terkait anggaran untuk menangani Covid-19. Kondisi wabah Ini seharusnya dijadikan peluang oleh Kepala BPIP sebagai sosok Begawan Pancasila,” urainya.

Dalam pandangannya, agung menilai pemerintah mestinya segera melakukan pelarangan terhadap warga negara asing dan segera melakukan karantina wilayah dengan menanggung segala konsekuensi yang diakibatkan kebijakan tersebut.

“Rezim seharusnya segera melarang masuknya TKA dari wilayah wabah seperti China. Rezim penguasa seharusnya segera menyiapkan karantina wilayah bila terjadi penyebaran dengan seluruh konsekuensinya termasuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat yang dikarantina,” tutupnya.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan