Tuduh Si Miskin Pembawa Virus, Achmad Yurianto Diskriminatif!

IDTODAY.CO – Juru bicara pemerintah khusus penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meminta kepada masyarakat agar melakukan kerjasama dan saling tolong-menolong antara orang kaya dan orang miskin dalam menghadapi pandemic virus Corona. Akan tetapi ajakan itu justru memuat ungkapan yang blunder bahkan kontroversial, pasalnya dalam pernyataan Ahmad Yulianto tersebut seolah-olah menuduh orang miskin sebagai penular virus Corona.

“Yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup dengan wajar dan yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya,” ujar Yurianto dalam siaran langsung di BNPB, Sebagaimana dikutip dari RmolJakarta Jumat (27/3).

Apa yang diungkapkan oleh Achmad yurianto ini dikecam keras oleh Ketua Nasional Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia Agung Nugroho. Ia menilai bahwa ucapan tersebut telah menyakiti terhadap orang miskin yang ada di Indonesia. Karena selama ini hidup mereka sudah ditelantarkan negara, dan sekarang masih harus dihina sebagai penular Covid -19.

Baca Juga:  Update Corona Di Indonesia 4 Juli: 62.142 Positif, 28.219 Sembuh, 3.089 Meninggal

“Pejabat negara kok pidatonya diskriminatif. Hal ini menunjukkan juru bicara pemerintah untuk penangananan Covid-19 tidak peka terhadap nasib orang miskin di Indonesia,” kata Agung melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (28/3).

Padahal, menurut agung, sebelum wabah virus Corona melanda di Indonesia,  kehidupan orang miskin sudah terbebani dengan kenaikan harga-harga barang. selain itu mereka harus menanggung penggusuran yang dilakukan oleh pemerintah dengan alasan pembangunan negara.

Baca Juga:  "Peralat" Corona, Elemen Mahasiswa: Rezim Jokowi Eksploitasi Rakyat!

Dan pada saat wabah ini mewabah di negara Indonesia, kehidupan warga miskin bertambah sengsara, dimana dampak kesusahan hidup mereka naik sampai 3 kali lipat.

“Warga miskin yang tidak sekolah pun paham bahwa penyebab wabah virus Corona ini adalah penyebaran dari Wuhan, Cina. Virus menyebar karena kelalaian pemerintah yang tidak cepat tanggap dalam menyikapi wabah dengan masih membuka jalur penerbangan dan membiarkan wisatawan datang ke negeri ini,” ungkap Agung.

“Achmad Yurianto itu sebagai pejabat pemerintah harusnya paham rangkaian penyebaran virus Corona yang menulari ribuan warga negara Indonesia. Apakah mereka yang datang ke Indonesia lewat bandara itu orang miskin? Apakah warga negara kita yang berpergian ke luar negeri dan pulang membawa oleh-oleh virus itu adalah orang miskin,” sambungnya.

Agung mengatakan, tidak sepantasnya pejabat negara mengeluarkan statement yang diskriminatif. Justru warga miskin adalah korban dari wabah virus Corona.

sejak pertama kali virus ini menginfeksi di tubuh warga negara, Pemerintah pusat tidak memiliki sikap yang pasti dalam penanggulangan wabah virus Corona.

“Mereka harus kehilangan penghasilan, makan tidak ditanggung negara, dan tidak ada jaminan kesehatan yang pasti jika dirinya menderita positif Covid-19 karena kurangnya ruang isolasi yang disediakan pemerintah,” pungkas Agung.[rmol/aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top