Pengamat Sepakbola: Cara Pemerintah Menghakimi JIS Gegabah

Jakarta International Stadium (JIS) (Dok. JAKPro)

Ada suasana yang memprihatinkan ketika mahakarya yang dibangun seratus persen oleh anak bangsa, yakni Jakarta International Stadium (JIS) ‘dikeroyok dan dihakimi’ mulai dari Presiden beserta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus merangkap sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Padahal melalui JIS, Anies Baswedan telah membuktikan dengan sangat benderang bahwa sumberdaya manusia Indonesia memiliki kualitas yang dapat diandalkan. Hal ini tentu saja menganulir pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang meragukan sekaligus merendahkan dedikasi anak negeri. Anies telah berhasil membangun revolusi mental sebagai bangsa pemenang bukan pecundang.

Polemik JIS tidak akan terjadi jika pendekatan yang digunakan Pemerintah lebih berwibawa. Adapun yang terjadi justru dibawa ke dalam ruang pertentangan. Sebagai contoh, andaikan tidak muncul kalimat renovasi hanya untuk perkara rumput dan bus, maka tidak akan terjadi dinamika seperti sekarang. Dibanding kata “renovasi”, Pemerintah akan lebih banyak mendapat dukungan dan simpati bila gestur yang ditampilkan adalah lebih “mempercantik” JIS.

Isu di atas pun telah berkembang ke mancanegara hingga proyek JIS sempat hilang dalam daftar portofolio konsultan arsitek dan desain asal Inggris di situs resmi Buro Happold, burohapold.com pada Sabtu, 8 Juli 2023. Namun saat ini berdasarkan pantauan KBA News, Ahad, 9 Juli 2023 nama JIS sudah dapat diakses kembali dengan sedikit penyesuaian pada laman berikut: https://www.burohappold.com/projects/jakarta-international-stadium/#.

“Buro Happold was appointed by Jakarta Konsultindo (JakKon) to provide state-of-the-art stadium design guidelines with the intent of delivering an exceptional fan experience within the 82,000-seat stadium as well as bringing benefits to the community outside.” “Buro Happold ditunjuk oleh Jakarta Konsultindo (JakKon) untuk memberikan pedoman desain stadion yang canggih dengan tujuan memberikan pengalaman penggemar yang luar biasa di dalam stadion berkapasitas 82.000 kursi serta membawa manfaat bagi masyarakat di luar,” demikian bunyi pengantar dalam laman tersebut yang mendeskripsikan JIS sebagai stadion internasional yang mempromosikan inklusi sosial.

Baca Juga:  Bila Acuannya Standar FIFA maka JIS Melampaui dari Standar FIFA, Menurut Standar Politik, JIS Memang Belum Layak
Tangkapan layar laman: https://www.burohappold.com/projects/jakarta-international-stadium/#, Ahad, 9 Juli 2023.
Tangkapan layar laman: https://www.burohappold.com/projects/jakarta-international-stadium/#, Ahad, 9 Juli 2023.

Bahwa JIS belum terdokumentasikan secara resmi dalam standar FIFA, hal itu hanya persoalan teknis administrasi berhubung belum ditunjuk sebagai venue dalam event tertentu, seperti Piala Dunia U 17. Tentu akan lebih elok ketika Pemerintah mengunjungi JIS tanpa mengucap hal-hal yang memicu kontroversi karena tidak memiliki kapasitas untuk menilai. Kewenangan untuk menentukan ada di FIFA, bukan Kemenpora, Kementrian PUPR, Kementrian BUMN, dan PSSI.

Kekisruhan rumput di JIS dalam sepekan terakhir turut menuai reaksi dari Guru Besar Ilmu Kebijakan dan Pengembangan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). “Rumput yang tertanam pada stadion JIS tersebut telah melalui proses pertimbangan dengan keikutsertaan ahlinya yang sudah sering mendapat pujian dari FIFA, selain merujuk pada stadion-stadion yang telah menjadi kebanggaan dunia, di antaranya Stadion Alian Arena (Bayern Munchen, Jerman), Stadion kebanggaan Totenham Hotspur (UK), dan lain-lain. Bahkan pemain usia muda dari Atletico Madrid memujinya tanpa tendensi apa-apa selain merasa senang menikmatinya ketika bermain di JIS,” tulis Prof. Dr. H. Amung Ma’mun, M.Pd. dalam sebuah artikel yang diterima KBA News, Jum’at, 7 Juli 2023.

Bahkan pengamat sepakbola Tommy Welly ikut turun gunung mengkritik laku Pemerintah yang gegabah dalam acara PrimeTime News Metro TV yang tayang hari Sabtu, 8 Juli 2023. “Jika yang ngomong bukan yang berkompeten, itu akan menimbulkan sensitifitas. Apalagi kita nggak bisa menafikan bahwa ini ada spektrum politiknya. Sementara logika sepakbola dengan data yang disodorkan tentang pembangunan JIS, konsepnya oleh Buro Happold, yang punya reputasi bikin Tottenham Hotspurs, Emirate Arsenal, stadion Olimpiade-nya London 2012, lalu sedang bangun stadion Everton baru, ini kan jadi kontradiktif. Maka kemudian menimbulkan perdebatan. Apa segegabah itu?” kata pengamat yang akrab disapa Bung Towel, dikutip KBA News, Ahad, 9 Juli 2023.

Sumber: kbanews

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan