Dimusuhi Habis-habisan, Anies akan Menjadi Pemimpin yang Kuat

Penguasa Arab Saudi dan bakal capres Anies Baswedan berjabat tangan di Makkah pada Kamis (29/6/2023). (Instagram/SPA)

Anies Baswedan dijegal terus. Dengan segala cara. Ini fakta, bukan karangan. Anies memang tidak disukai oleh para penguasa korup dan zalim kalau dia sampai ikut pilpres. Apalagi sampai menjadi presiden.

Kita-kita yang berakal sehat ini geleng-geleng kepala. Kok sampai segitunya mereka? Bukankah kita yang sedang mengalami kesulitan untuk keluar dari kerangkeng korupsi, oligarki taipan hitam, kesewenangan dan ketidakadilan ini memerlukan seseorang yang berintegritas dan berkapabilitas?

Indonesia memang sedang dikuasai oleh orang-orang yang lumpuh mental dan berpenyakit hati. Ini merupakan kombinasi toksikal yang sangat “lethal” (mematikan). Di dalam hati mereka ada penyakit; maka akan dipertebal-Nya penyakit itu. Sampai mereka tersiksa sendiri oleh bayang-bayang ketakutan.

Anies sangat memahami diagnose ini. Dan beliau pun mengerti terapinya. Terapinya adalah berusaha terus sekuat tenaga untuk menyadarkan orang-orang yang sedang dilanda penyakit batin kronis itu.

Anies mengajak semua orang untuk mengembalikan kapal besar Indonesia ke arah yang dulu disepakati para awak seniornya. Kemudi Indonesia perlu diambil alih dari tangan orang-orang mabuk. Mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang pandir. Bahwa mereka sedang ugal-ugalan.

Baca Juga:  Eks Ketum FPI Doakan Anies Baswedan Diberi Kemudahan Pimpin Indonesia

Karena paham kelakuan para penguasa yang sedang kritis kondisinya itulah maka Anies tidak takut untuk maju terus. Rakyat yang berakal sehat mendukung. Tepai, semua penguasa kompak menjegal.

Tentu tidak mudah beramanuver di tengah gerombolan orang-orang yang mabuk berat. Mata mereka merah. Sambil memegang botol-botol kaca yang telah dipecahkan. Bahkan para komandan mereka ada yang punya senjata api yang “loaded” alias berisi.

Nyawa tantangannya. Tapi Anies tahu itu. Dia tidak surut. Walaupun partai-partai pengawalnya diganggu terus. Ada yang diancam begal dan ada yang dikepung supaya tak bisa cari makan.

Banyak orang yang heran melihat Anies. Semakin dihalang-halangi, semakin kuat semangatnya untuk menerobos kepungan. Tanggung-tanggung mental, pasti sudah lama menyerah.

Baca Juga:  Polri Panggil Anies Soal Keramaian Di Kediaman HRS, Pengamat: Itu Kurang Tepat!

Dahsyat. Anies terlihat santai menghadapi tantangan yang sangat berat itu. Dia tidak peduli intimidasi.

Tindakan permusuhan dari para pemegang kekuasaan saat ini sama sekali tidak beralasan. Kalau pun dicarikan alasannya, itu hanya terkait dengan ketakutan yang berlebihan yang ditunjukkan para peguasa. Mereka takut bakal masuk penjara semua jika Anies menjadi presiden. Padahal, tidak semudah itu menjebloskan orang ke penjara.

Apalagi kalau Anies menjadi presiden. Dia tidak akan menunjukkan dendam kepada orang-orang yang memusuhinya saat ini. Anies tidak akan melaksanaan pemerintahan berdasarkan dendam.

Anies akan menjalankan kekuasaan berdasarkan perintah Konstitusi, Undang-Undang, dan peraturan pelaksananya. Anies tidak akan merampas palu hakim untuk sewenang-wenang memenjarakan orang. Artinya, Anies tidak akan mencampuri urusan penegak hukum, baik itu Kepolisian, Kejaksaan, KPK, maupun pengadilan di semua jenis dan tingkat.

Sebagai presiden, Anies akan menempatkan orang-orang yang tepat dan berkompeten untuk menjalankan penegakan hukum (law enforcement). Dia tidak akan menitipkan nafsunya kepada para penegak hukum.

Baca Juga:  Anies Ultah ke-51, Wagub DKI: Semoga Ditakdirkan Terus Bangun Bangsa

Jadi, sangatlah mengherankan sikap para elit politik yang habis-habisan memusuhi Anies hari ini. Tapi, ada satu yang dapat membesarkan hati. Bahwa semua pemimpin yang kuat muncul dari situasi keras dan tekanan berat.[]

29 Juli 2023

Oleh Asyari Usman
(Jurnalis Senior Freedom News)

Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan idtoday.co terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi idtoday.co akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan