IDTODAY.CO – Ketua Sukarelawan Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer menyebut terdapat tiga menteri Presiden Joko Widodo yang diduga terlibat dalam kasus mafia tes covid-19.

Namun, Immanuel mengaku belum mau terburu-buru membongkar siapa saja orang yang dimaksud. Dia mengatakan, pihaknya masih menyimpan daftar nama-nama manteri yang diduga masuk dalam pusaran kecurangan pengadaan tes PCR tersebut.

Pria yang lebih akrab disapa Noel itu masih menunggu kepulangan Jokowi kembali ke tanah air, sebelum memutuskan melakukan pelaporan ke pihak berwajib.

“Tunggu presiden pulang dahulu,” tegasnya, mengutip GenPI.co, Selasa 2 November 2021.

Seperti diketahui, Jokowi akan beraktivitas di Dubai, Uni Emirat Arab hingga Kamis, 4 November 2021 mendatang.

Baca Juga:  PDIP Minta TNI Tak Gimik ke Jokowi, Pengamat: Konyol Kalau Seorang Prajurit Dikritik

Selanjutnya, Jokowi dijadwalkan mendarat di Tanah Air pada Jumat, 5 November 2021.

Perhatian Noel sebenarnya menindaklanjuti laporan majalah Tempo soal dugaan keterlibatan menteri, politisi, dan konglomerat dalam pengadaan PCR Covid-19 dan alat kesehatan.

“Ada dua sampai tiga menteri,” ungkapnya.

Noel juga mengatakan, kini dirinya sedang mempelajari pasal-pasal yang akan diprasangkakan ke menteri itu untuk dilaporkan ke pihak berwajib. Hal tersebut agar menteri yang diduga terlibat mafia tes PCR Covid-19 bisa mendapatkan hukuman yang berat.

Baca Juga:  Kursi Jubir Presiden Kosong, PDIP Sebut Menteri Bisa Bertindak Sebagai Jubir

“Kami akan lapor ke KPK dan mendalai pasal-pasalnya,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Immanuel Ebenezer menduga ada yang memainkan tes polymerase chain reaction atau PCR sehingga harganya sampai menjulang tinggi.

Namun, harga PCR mengalami perubahan dan baru turun ketika diperintahkan Presiden Joko Widodo. Noel curiga, jika ada anggota Kabinet Indonesia Bersatu yang terlibat meroketnya harga PCR, harus bertanggung jawab secara hukum.

“Awal pandemi harga PCR sampai Rp1,2 juta. Ternyata ada dugaan kongsi pengusaha dan politisi mencari keuntungan,” tandasnya, mengutip Media Indonesia.com, Senin 1 November 2021.

Sebelumnya, pemerintah mewajibkan tes PCR untuk penumpang pesawat. Dimana tes PCR wajib bagi penumpang Jawa dan Bali serta luar Jawa dan Bali dengan status PPKM level 3 dan 4.

Baca Juga:  Janji KPK Tak Pandang Bulu Usut Kasus Formula E dan Bisnis PCR

Noel kemudian menegaskan semua dalang dan mafia bisnis kesehatan ini harus menyetop aksi mengeruk cuannya. Mereka bisa berbisnis energi, tambang, kelapa sawit dll yang tidak merugikan masyarakat terdampak pandemi covid-19.

“Data saya ada dugaan menteri terlibat. Beruntung bagi kita, Indonesia memiliki Jokowi yang cepat tanggap menurunkan harga pcr hingga di bawah Rp300 ribu. Di India saja bisa 200 ribu, kenapa di Indonesia tidak bisa,” tegasnya.

Sumber: terkini.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan