IDTODAY.CO – Pengamat komunikasi, Ade Armando mengurai alasannya mengunggah sebuah tulisan di akun Facebooknya yang menyinggung bahwa Muhammadiyah dan Din Syamsuddin menggulirkan isu pemakzulan Presiden.
Postingan Ade sendiri menanggapi sebuah acara webinar dengan judul “Menyoal Kebebasan Berpendapat dan Konstitusional Pemakzulan Presiden Di Era Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan oleh Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah (Mahutama) dan yang menjadi keynote speakernya ialah Din Syamsuddin yang merupakan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat.
“Isu Pemakzulan Presiden digulirkan Muhammadiyah. Keynote Speakernya Din Syamsuddin, si dungu yang bilang konser virtual Corona menunjukkan pemerintah bergembira di atas penderitaan rakyat,” tulis Ade Armando di akun pribadi Facebooknya, Senin (1/6).
Tulisan itu sudah dibenarkan Ade Armando kepada redaksi. Menurut Ade, ia mengatakan bahwa Muhammadiyah menggulirkan isu pemakzulan Presiden karena sesuai dengan judul webinar tersebut yang diselenggarakan oleh organisasi yang mengatasnamakan Muhammadiyah.
Apalagi, Din Syamsuddin menjadi keynote speakernya yang semakin dipersoalkan Ade karena Din Syamsuddin menurut Ade pernah menyampaikan bahwa pemerintah bergembira di atas penderitaan rakyat karena mengadakan konser virtual Corona.
“Jadi saya cuma mau bilang dari Muhammadiyah bergulir isu pemakzulan, karena nama lembaga yang menyelenggarakannya adalah Mahutama itu, jadi saya cuma mau bilang kepada publik nih dari organisasi ini sedang membicarakan tentang pemakzulan,” ucap Ade Armando saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/6).
Alhasil, sebagai pendukung Joko Widodo, Ade merasa tidak terima dan harus menyampaikan kepada publik untuk memperhatikan acara webinar tersebut yang membahas isu pemakzulan Presiden.
“Maka karena saya adalah pendukung Jokowi, maka menurut saya ini perlu diperhatikan, tapi saya tidak ingin mengatakan marilah diberangus, marilah diancam, marilah ditangkap, enggak ya, saya cuma bilang kalau si Muhammadiyah ini membicarakan isu pemakzulan. Yang jadi keynote speakernya adalah orang yang jelas-jelas sudah menyerang pemerintah namanya Din Syamsuddin,” jelas Ade.[Brz]