Analisa Pakar Komunikasi Politik soal Anies dan Ganjar yang Terlihat Akrab

Analisa Pakar Komunikasi Politik soal Anies dan Ganjar yang Terlihat Akrab (Foto: twitter)

Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai bacapres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sedang saling menjajaki. Ia menyebut tak tertutup kemungkinan Anies atau Ganjar saling dukung jika salah satu dari mereka kandas di putaran pertama Pilpres 2024.

“Jadi, itu masuk akal itu menjadi bagian dari strategi. Kemudian, nanti mereka ini, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies-Muhaimin (bergabung) menjadi satu poros,” kata Emrus kepada wartawan, Rabu 1 November 2023.

Belakangan, Ganjar terlihat kian akrab dengan Anies. Setidaknya, keakraban itu terlihat di media sosial. Via Twitter terverikasi @aniesbaswedan, saat Anies mengucapkan selamat ulang tahun dan minta ditraktir.

“Selamet ulang tahun, Dab @ganjarpranowo! Mugi-mugi terus sehat, nek ono daladh-daladh bareng ojo lali ngundang ya,” cuit Anies.

Ucapan tersebut pun direspons Ganjar dengan gurauan. Ia mengaku tidak dapat mentraktir Anies karena sedang tanggal tua. “Maturnuwun dab @aniesbaswedan, sampeyan mugo-mugo sehat terus juga yo. Duh tanggal tua lagi poya mothig e hahaha,” balas Ganjar.

Keduanya juga berbalas komentar di media massa. Dalam sebuah acara di Depok, Jawa Barat, Sabtu 28 Oktober, Anies berbicara terkait isu politik yang sedang ramai diperbincangkan publik. Anies mengingatkan bahwa rakyat tak akan membiarkan nepotisme tumbuh di Indonesia.

Baca Juga:  Wartawan Senior: Anies Baswedan Dengan Lapang Hati Mengurus Para Pengkritiknya

“Bapak-ibu, kita ingin tidak nepotisme hidup di negeri ini lagi? Negara ini adalah milik seluruh rakyat Indonesia, bukan milik satu dua keluarga, betul tidak?” ujar Anies.

Terpisah, Ganjar mengamini pernyataan Anies itu. “Semua sudah tau, emang milik siapa? Negara milik kita, milik rakyat Indonesia,” ujar Ganjar kepada wartawan di Hotel Peninsula, Jakarta.

Kesamaan pandangan antara Ganjar dan Anies mengenai Indonesia milik Rakyat, kata Emrus, bisa jadi bakal diikuti para pendukung mereka.

“Pandangan mereka sama, yaitu negara ini bukan milik keluarga, negara ini milik rakyat. Sehingga mereka bisa menjadi kesatuan di dalam pergerakan politik ke depan” kata Emrus.

Emrus menambahkan, “Anies Baswedan dan Ganjar itu memperlihatkan kejernihan dalam berpikir. Dia berani mengatakan negara ini bukan milik keluarga,” kata Emrus.

Sumber: VIVA.co.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan