Harapan Milenial Alumni ITS Surabaya kepada AMIN: Mulai Lapangan Kerja hingga Harga Rumah yang Selangit

Harapan Milenial Alumni ITS Surabaya kepada AMIN: Mulai Lapangan Kerja hingga Harga Rumah yang Selangit ( Foto: Kbanews.com )

Generasi milenial di Kota Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, berharap pasangan Bacapres Anies Baswedan dan Bacawapres Gus Muhaimin Iskandar (AMIN) dapat menyelesaikan problem yang dihadapi generasi milenial di Tanah Air. Harapan itu disuarakan salah satunya oleh Khadijah Al Husna, alumni S1 Manajemen Bisnis ITS Surabaya yang kini bekerja sebagai profesional di bidang data analyst.

“Salah satu kebutuhan generasi milenial di Surabaya dan Indonesia pada umumnya adalah lapangan kerja. Saat ini, jumlah pencari kerja jauh lebih banyak daripada lapangan kerja yang tersedia. Di sisi lain, terdapat gap kemampuan yang signifikan antara lowongan kerja yang tersedia dan skill pencari kerja. Saya berharap Pak Anies dan Gus Muhaimin Iskandar dapat menyelesaikan problem ini jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029,” ujar Khadijah Al Husna, Sabtu 21 Oktober 2023.

Dia menginginkan Indonesia untuk bisa mengalokasikan dana negara untuk pendidikan skill pencari kerja seperti di Singapura. “Saya ingin Indonesia bisa seperti di Singapura, warga yang tidak punya skill akan difasilitasi sekolah untuk mendidik skill serta mental kerja. Saat ini program tersebut sudah ada dan berjalan, tetapi belum masif dan masih banyak lulusan S1, SMA, SMK, SMP, dan SD yang belum teraih oleh program ini. Saya juga berharap program ini untuk tidak dibatasi usia dan mampu mensupport mereka yang disabilitas atau yang sudah berusia lanjut tetapi kesulitan mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.

Selain lapangan kerja, papar dia, generasi muda juga kesulitan mendapatkan rumah tempat tinggal yang layak. “Kebanyakan masih menumpang dengan orangtua karena tidak memiliki kemampuan finansial yang memadai. Mau beli rumah sendiri, harga rumah sudah melangit, tidak sesuai dengan tingkat penghasilan, seandainya mencicil juga tidak yakin bisa menyelesaikan cicilan. Jangankan rumah di tengah kota, rumah di pinggir kota atau luar kota saja harganya sudah mahal, tidak sesuai dengan gaji yang kami peroleh,” terang Khadijah.

Baca Juga:  Tantangan Debat Luhut Diralat, Pakar Hukum: Nyalinya Kecil! Lawan Anies Soal Reklamasi Saja Mundur

Khadijah pun meminta pasangan AMIN menyelesaikan masalah narkoba hingga pinjaman online (pinjol).

“Menyelesaikan masalah narkoba yang kini bahkan telah beredar hingga ke kalangan SD, karena saya sebagai generasi milenial merasa kecewa memiliki penerus bangsa yang telah terjerat narkoba di usia dini. Begitu pula dengan pinjol. Sangat mudah untuk mendapatkan pinjaman online belakangan ini, tetapi masyarakat masih memiliki pemahaman yang rendah mengenai risiko pinjol. Mereka yang terjerat pinjol akan dihadapkan dengan biaya cicilan yang tidak masuk akal dan akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Masyarakat yang terjerat pinjol biasanya mengalami penurunan performa kerja, sehingga perusahaan pun akan menghindari merekrut pencari kerja yang memiliki pengalaman gagal bayar atau sedang melakukan cicilan di pinjol. Hal ini dapat dipahami karena pencari kerja tersebut memiliki potensi untuk melarikan dana perusahaan. Oleh karena itu, saya berharap ada pengetatan aturan untuk melakukan pinjol,” tandas dia.

Baca Juga:  Cak Imin Ungkap Bisa Menang Satu Putaran, Ini Indikasinya

Tidak hanya itu, Khadijah juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai judi online yang sedang booming. Transaksi rupiah di judi online telah mencapai lebih dari Rp 200 T dan uang tersebut tidak berputar di dalam negara, tetapi ditransfer ke rekening luar negeri seperti ke Filipina atau Kamboja. “Transaksi ini sangat merugikan negara kita dan akan menurunkan nilai rupiah,” ucap Khadijah.

Pesan terakhir yang disebutkan oleh Khadijah untuk AMIN adalah untuk menghargai opini generasi milenial dan rakyat Indonesia terhadap situasi negara yang mampu mempengaruhi kehidupan rakyat. “Tolong jangan membungkam atau memblokir opini rakyat, karena hal itu membuat kami menjadi tidak percaya dengan pemerintah kami sendiri,” pungkasnya.

Sumber: Kbanews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan