Hensat: Gibran Jadi Cawapres Bukan Representasi Anak Muda, tapi Karena Anak Presiden

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio atau akrab disapa Hensat menyebut Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto tidak memerlukan kajian akademis atas fenomena anak muda berpolitik.

Ia mengatakan, poin utama Gibran menjadi cawapres adalah anak presiden, bukan sebagai representasi anak muda.

“Dia bukan sebagai anak muda, Gibran anak presiden. Itu poin utamanya. Cukup gunakan fenomena biologis untuk menjelaskan hal ini,” ujarnya dalam acara Obrolan Balkon Liputan6.

Baca Juga:  Mahfud MD Cerita Ada Investor Dipaksa Menyuap: Kalau Tidak Kami Dibunuh

Kembali Hensat menegaskan, bukan karena umur, melainkan putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang maju ke Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 disaat ayahnya menjadi presiden.

“Lantas apakah hal ini melanggar undang-undang? Kan tidak, usai Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan,” ujarnya.

Dia mengingat pada tahun 1967, saat Presiden Soeharto menjadi seorang presiden. Saat itu juga tidak melanggar undang-undang yang berlaku, namun akhirnya Indonesia merasakan kediktatorannya selama 32 tahun.

Baca Juga:  Anies Baswedan Hadiri Jambore Kebangsaan Relawan di Brebes, Singgung Kemiskinan Ekstrem Jateng

“Oleh karena itu dengan semangat reformasi, rakyat menolak adanya nepotisme. Dan pada hari ini saya menolak frasa Gibran anak muda. Dia anak presiden,” jelasnya.

Sumber: liputan6.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top