IDTODAY.CO – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, berbicara mengenai kekurangan dari ekonomi umat. JK mencontohkan hanya ada satu orang yang muslim dari deretan orang terkaya di Indonesia.

“Saya bilang dari seluruh kegiatan kita di Indonesia ini cuma 1 yang kekurangan kita ialah kemajuan di bidang ekonomi umat. Lihat saja kalau ada 10 orang kaya di Indonesia paling tinggi 1 yang muslim, yang lainnya nonmuslim. Kalau ada 100 orang miskin, saya kira 90 persen yang miskin itu umat Islam,” kata JK dalam kegiatan Tablig Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW seperti disiarkan di akun YouTube Masjid Istiqlal, Selasa (19/10/2021).

Baca Juga:  Minta Jokowi Contoh SBY-Megawati Soal Sikap Politik Jelang Pemilu, Jusuf Kalla: Supaya Lebih Demokratis

JK mengajak semua pihak memajukan ekonomi umat. Dia juga meminta pengertian ekonomi syariah tidak dipersempit.

“Jadi ekonomi nasional harus dimajukan tapi jangan tutup diri dengan ekonomi syariah. Ekonomi syariah paling gampang, selama tidak haram dia halal selama dia halal dia ekonomi syariah,” ujar JK

“Sama dengan pusat industri halal ya semuanya halal. Mau minum kalau mau bikin baju. Mau bikin industri tekstil, mau bikin industri mesin semua itu syariah. Jangan bapak tutupi ekonomi ini dengan keterbatasan karena semuanya syariah. Jadi kita seakan-akan waduh kita ini ekonomi halal kita rendah, siapa bilang rendah, semua ekonomi yang berjalan mau di pasar semua ekonomi syariah itu,” sambung JK.

Baca Juga:  JK Kritik Pemerintah Soal Penanganan Corona: Kurang Cepat Dan Sigap

Dalam kesempatan itu, JK juga menyampaikan tiga elemen penting dalam memakmurkan masjid. Semuanya, kata JK, saling berkaitan.

“Ada 3 hal yang memakmurkan masjid. Pertama membangun masjid, (kedua) yang mengelola masjid, kemakmuran masjid. Yang ketiga jemaah masjid,” kata JK.

“Ada yang membangun tapi tidak ada yang mengurusnya, juga tidak akan makmur. Tapi masjidnya bagus pengurusnya bagus tapi tidak ada jemaahnya juga tidak makmur masjid. Jadi 3 hal yang harus kita kombinasikan,” imbuh JK.

Sumber: detik.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan