Jokowi Ajak Rakyat Berdamai Dengan Corona, JK: Kalau Virusnya Nggak Mau Bagaimana?

Ajakan berdamai dengan virus corona baru atau Covid-19 yang digaungkan Presiden Joko Widodo dipertanyakan oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Politisi senior Partai Golkar ini memandang, pernyataan kepala negara itu tidak masuk secara logika kausalitas. Sebab, berdamai bisa dilakukan apabila ada dua belah pihak yang mencapai kesepakatan yang sama.

“Kalau namanya berdamai itu kalau dua-duanya ingin damai. Kalau kita saja (yang mau) virusnya enggak (mau) bagaimana?” ujar pria yang akrab disapa JK ini dalam diskusi daring yang digelar Universitas Indonesia bertajuk “Segitiga Virus Corona”, Selasa (19/5).

Baca Juga:  Faisal Basri: Virus Corona Dilawan Pemerintah Dengan Permainan Kata-kata, Sungguh Jurus Yang Canggih

Karena itu, JK menilai bahwa ajakan Jokowi kepada masyarakat untuk berdamai dengan virus corona tidak tepat.

“Jadi istilah damai agak kurang pas sebenarnya. Karena damai ada dua pihak. Dan tidak ada perdamaian bagi mereka (Covid-19),” sambungnya.

Secara riil, virus asal Wuhan, China ini memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi. Hal itu bisa dilihat dari persentase angka tertular atau kasus positif baru pada setiap harinya. Sehingga, menurut JK, Covid-19 mesti dilawan dan bukan diajak berdamai.

Baca Juga:  Diusulkan Politikus Demokrat Jadi Caketum PBNU, JK Angkat Bicara

“Yang kena bisa sakit bisa mati. Jadi tidak ada gencatan senjata, tahun depan lagi baru kita mulai. Ada istilahnya perdamaian begitu,” tuturnya.

“Mungkin yang ada kebiasaan kita yang berubah. Itu mungkin dianggap kita hidup berbarengan, pakai masker, cuci tangan terus. Bukan berarti kita berdamai dengan virus. Enggak ada, karena risikonya mati,” demikian JK.

Sumber: rmol.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top