Juru bicara Luhut: Debat Ekonomi Bukan Untuk Cari Panggung, Tapi Cari Solusi

IDTODAY.CO – Rencana debat antara ekonom senior Rizal Ramli melawan Luhut binsar Panjaitan terus menjadi komoditi panas di ruang publik.

Banyak kalangan yang berjanji akan menyempatkan diri menjadi saksi debat fenomenal antara dua tokoh bangsa tersebut.

Terkait hal tersebut, Pihak Rizal Ramli mengatakan, akan mempersiapkan debat terbuka dengan Menko Luhut pada 24 Juni mendatang. Akan tetapi, jurubicara Menko Luhut, Jodi Mahardi justru mengatakan, belum dapat mengonfirmasi kesediaan pihaknya untuk debat terbuka dengan Rizal Ramli.

Baca Juga:  Dukungan Berdatangan Hadapi Tuntutan Luhut, Tim Advokasi: Jangan Biarkan Said Didu Berjuang Sendirian

“Ya mereka mengajukan, kita enggak menunjuk promotor,” ujar Jodi di kantor Kemenko Marves, sebagaimana dikutip dari Rmol.id, Kamis (11/6).

Jodi klaim Luhut Panjaitan sedang sangat disibukkan dengan tugasnya sebagai menteri kabinet. Karenanya dia tidak bisa memastikan apakah Luhut akan hadir pada acara debat tersebut.

Bahkan, Jodi malah menyayangkan ketidakhadiran Rizal Ramli saat Menko Luhut berdiskusi bersama Djamester Simarmata.

Baca Juga:  Kisruh Biaya Tes PCR, Waketum PRIMA: KPK Harus Panggil Luhut dan Erick Thohir

Rizal Ramli memang tidak hadir dalam diskusi ekonomi yang digelar Luhut bersama dosen senior Fakultas Ekonomi UI, Djamester Simarmata, di kantor Kemenko Marves, hari ini.

“Pak Luhut kan jadwalnya sibuk. Menteri-menteri ini ngurusin negara, mereka banyak urusannya. Jadi begitu ada jadwal ini, Pak Djamester, ya kita welcome langsung diskusi di sini,” paparnya.

Lebih lanjut, Jodi berharap agar diskusi ekonomi bukan untuk ajang cari panggung, melainkan mencari solusi bersama Demi kemajuan bangsa.

Baca Juga:  Geram, Luhut Semprot LKPP: Ngapain Itu Impor-Impor Semua?

“Ya kita sama-samalah. Kita di sini bukan untuk nyari panggung kok. Kita untuk mencari solusi negara, kita sudah mulai harus berpikir mencari solusi ke depan. Jangan cuma debat-debat doang, tujuannya untuk menjatuhkan salah satu pihak. Enggak kayak gitu lah, Indonesia harus berubah,” pungkasnya.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top