Mendapat Amanat dari Kiai dan Habaib, Muhaimin: Pasangan AMIN Membawa Pesan Keadilan, Meluruskan yang Rusak

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Gus Imin menghadiri Silaturahim Kebangsaan 1.000 Kyai dan Bu Nyai di Ponpes Al Falahiyyah, Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, Rabu, 11 Oktober 2023.

Menurut Gus Imin adil adalah kunci kepemimpinan. Semua aspek berbangsa dan bernegara wajib bermuara pada satu hal, yaitu terwujudnya keadilan.

“Pemimpin yang adil berperan untuk meluruskan yang bengkok, memperbaiki yang rusak, sebagai pilar kekuatan bagi yang lemah, sebagai tempat perlindungan bagi yang haknya dirampas dan keadilan bagi orang yang teraniaya,” ujarnya di akun instagram resmi sebagaimana dikutip KBA News, Sabtu 14 Oktober 2023.

“Adil inilah yang diamanatkan poro ulama, poro Kiai dan Habaib kepada saya dan mas Anies. Insya Allah akan kami jaga dan laksanakan di setiap denyut nadi perjuangan,” sambung keponakan Gus Dur itu.

Baca Juga:  Dinilai Berhasil Tangani Pandemi, Relawan PCR Deklarasikan Luhut-Erick untuk Pilpres 2024

Dalam kunjungannya itu, Gus Imin menyinggung tentang pembangunan infrasruktur yang lebih maju, dan lebih adil. Semuanya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

“Infrastruktur diteruskan, bandara banyakin lagi, jalan tol banyakin lagi tapi caranya diubah bagaimana agar insfrastruktur ini bukan saja dinikmati tetapi juga menjadi investasi oleh selurtuh rakyat yang terlibat sehingga kalau ada untung rakyatnya juga mendapatkan untung.”

Perubahan yang dimaksud Gus Imin merujuk ke perubahan pada seluruh aspek. Aspek-aspek yang selama ini mengalami stagnasi.

“Kita harus berubah dalam segala hal cara kita berpikir, teori kerja politik dan pemerintahan, cara mengambil keputusan, berubah juga dalam cara-cara mengatasi dan memberi solusi keadaan,” tegasnya.

Selain itu aspek yang paling pokok dalam perubahan kata Gus Imin ialah memasukan cita-cita keadilan di dalam setiap kebijakan.

“Sumber daya alam Indonesia yang kaya raya, bumi, air dan seluruh yang ada didalamnya ini, nikel, batu bara, emas, tembaga, mangan semuanya itu sebetulnya kayanya minta ampun. Tinggal satu saja, unsur satu kata yang belum masuk keadilan,” katanya.

Gus Imin juga sempat menyinggung pertemanannya dengan Anies Baswedan. Keduanya dulu satu almamater di Universitas Gadjah Mada.

“Sama-sama penggerak mahasiswa, sama-sama pejuang demokrasi,” lanjutnya.

Cita-cita perubahan yang diusung koalisi Perubahan bukan lah hal yang baru bagi Anies dan Gus Imin. Cita-cita perubahan itu, lanjut Gus Imin, sudah sejak zaman mahasiswa tahun 80-an sampai 90-an. Itu sama, perubahan.

“Pertemuan saya dengan Mas Anies ini adalah rindu lama yang tak terbendung akhirnya bertemu dua santri yang sama-sama ingin perubahan dan perbaikan,” ujarnya.

Baca Juga:  Anies-Muhaimin Terdepan Tolak Politik Identitas

Meski menjadi Cawapres, Gus Imin menegaskan koalisi Perubahan bersama mantan Gubernur DKI Jakarta itu, dia namai sebagai Dwitunggal.

“Dwitunggal, dua menjadi satu, satu dalam kesatuan untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang berubah menjadi lebih baik,” tandasnya.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DIY, Agus Sulistiyono mengucapkan banyak terima kasih kepada pada Kiai dan Bu Nyai yang memberi dukungan dan doa restunya kepada Bakal pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

“Saya selaku Ketua DPW PKB DIY, mengucapkan terima kasih kepada para Kiai dan Bu Nyai atas kehadirannya dan doa restu dan dukunganya untuk pasangan AMIN,” ujarnya.

Sumber: Kbanews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top