Presiden Jokowi Undang Putra Mahkota Abu Dhabi Hadiri G20 di Bali

Presiden Joko Widodo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed Bin Zayed Al Nahyan, di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, UEA, Rabu (3/11)/Setpres

IDTODAY.CO – Kunjungan ke Uni Emirat Arab jadi kesempatan bagi Presiden Joko Widodo untuk mengundang Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), datang ke Indonesia. MBZ diminta untuk ikut hadir sebagai tamu pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali tahun depan saat Indonesia memegang presidensi G20.

Hal tersebut diutarakan oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Pangeran MBZ di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu (3/11).

“KTT G20 tahun depan akan diselenggarakan di Bali 30-31 Oktober 2022. Saya telah berencana mengundang Yang Mulia sebagai tamu presidensi Indonesia tahun depan. Saya sangat berharap Yang Mulia dapat menerima undangan saya ini,” ujar Presiden Jokowi, dikutip dari laman resmi Setkab, Kamis (4/11).

Di hadapan Pangeran MBZ, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa presidensi G20 Indonesia tahun 2022 akan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger“.

Selama presidensi, Indonesia juga akan memberikan perhatian terhadap sejumlah isu yaitu digitalisasi dan transisi energi untuk memastikan ketersediaan teknologi bersih yang terjangkau bagi semua, keuangan inklusif khususnya bagi UMKM, perempuan, dan kelompok marginal, serta investasi untuk ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, Putra Mahkota Abu Dhabi menyambut baik undangan Presiden Jokowi tersebut.

“UEA akan menjadi salah satu tamu undangan untuk KTT G20 di bawah presidensi Indonesia,” ujar Menlu, dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace.

Menlu juga menjelaskan bahwa pertemuan yang dilakukan antara kedua pemimpin berlangsung sekitar 2,5 jam. Selain soal G20, kedua pemimpin juga membahas berbagai macam isu termasuk masalah kerja sama di bidang energi terbarukan, pembangunan ibukota baru, investasi, dan perdagangan.

Isu lain yang dibahas kedua pemimpin yakni mengenai travel corridor arrangement (TCA). Indonesia telah memiliki TCA dengan UEA sejak 29 Juli 2020 yang merupakan salah satu TCA pertama yang dimiliki Indonesia pada masa pandemi.

Ditambahkan Menlu, dengan adanya vaksin dan platform-platform perlindungan, maka TCA ini harus diperkuat.

“Oleh karena itu, kedua belah pihak telah sepakat untuk memperkuat TCA dengan saling pengakuan sertifikat vaksin dan juga integrasi platform perlindungan perjalanan,” terang Retno.

Presiden Jokowi dan Pangeran MBZ juga berkomitmen memperkuat kerja sama dan kemitraan dalam pembangunan ibukota baru. Kedua pemimpin sepakat untuk menindaklanjuti secara intensif berupa pertemuan-pertemuan pada tingkat teknis.

“Beliau mengarahkan untuk terus diintensifkan khusus membahas mengenai pembangunan ibu kota baru,” tandasnya.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Pangeran MBZ yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis.

Sumber: rmol.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan