Survei: 38,5 Persen Setuju Gibran Tak Etis Jika Maju jadi Cawapres Prabowo

Survei: 38,5 Persen Setuju Gibran Tak Etis Jika Maju jadi Cawapres Prabowo ( Foto: VIVA.co.id )

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil terbarunya soal dinamika menuju Pilpres 2024. Salah satu temuan LSI terkait jawaban responden soal putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang diproyeksikan jadi bakal cawapres Prabowo Subianto.

LSI merilis survei terbaru sikap publik terhadap putusan MK dan dampaknya terhadap dukungan politik dalam Pemilu. Rilis tersebut dirilis pada Minggu, 22 Oktober 2023.

Dalam data LSI, responden ditanya sikapnya terkait adanya pendapat ‘Tidak Etis Jika Gibran Maju sebagai Cawapres Prabowo karena statusnya kader PDIP’. Apalagi, PDIP juga sudah punya bakal capres yang diusung yaitu Ganjar Pranowo.

Responden pun diajukan pertanyaan ‘Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan pendapat tersebut?’

Dari keterangan LSI, sikap warga yang merupakan responden terbelah. Hasil survei itu, 38,5 persen setuju bahwa Gibran tak etis jika maju sebagai cawapres Prabowo karena merupakan kader PDIP.

Lalu, 41,8 persen yang kurang setuju dengan pendapat dalam survei LSI. Sementara, 19,8 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak jawab.

Pun, dalam temuan LSI lainnya menyatakan mayoritas responden tidak setuju ayah Gibran yang juga Presiden Jokowi dicap mengkhianati PDIP. Hal itu usai Gibran maju sebagai bakal cawapres Prabowo

Di simulasi pertanyaan yang diajukan LSI sebanyak 44,3 persen responden lebih banyak tidak setuju jika Jokowi dianggap tak loyal/setia kepada PDIP yang telah membesarkannya. Hal itu karena Jokowi tak mendukung capres yang diusung PDIP, tetapi capres dari partai lain.

Sementara 38,5 persen setuju Jokowi dicap tidak loyal ke PDIP dengan menyetujui Gibran sebagai cawapres Prabowo dan tidak mendukung capres yang diusung PDIP. Sedangkan 17,1 persen menjawab tidak tahu/tidak menjawab.

Baca Juga:  Jadi Modal Pimpin Indonesia, Anies Beberkan 5 Keberhasilan di DKI

Survei terbaru LSI itu dilakukan dalam kurun waktu 16-18 Oktober 2023. Target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun atau sudah menikah.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) yang merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembakitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik itu, sebanyak 1.229 responden dilibatkan melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber: VIVA.co.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan