IDTODAY.CO – Sejumlah pemuda yang sedang asik pesta miras di kuburan mengeroyok Brigadir Iwan Handayana, Babinkantibmas di Desa Bojong Malak, Kecamatan Bojong Malaka, Kabupaten Bandung. Pengeroyokan itu dilakukan lantaran Iwan berniat membubarkan pesta miras yang tengah dilakukan oleh mereka. Iwan berniat membubarkan para pemuda tersebut kerena meresahkan warga sekitar.
“Waktu itu saya dari polsek habis apel gabungan. Karena saya tugasnya di desa, kalau patroli langsung cek ke setiap desa maka saya langsung ke desa, pas di desa ngobrol dengan pa Kades ada laporan dari warga, itu yang nongkrong di kuburan itu ada lagi,” tutur Iwan di Mapolresta Bandung, Soreang, Senin (27/7). Sebagaimana dikutip dari detik.com (27/07/2020).
Iwan mendapatkan laporan tersebut pada Sabtu (25/7/2020) malam, kemudian ia bergegas mendatangi lokasi yang ditunjukkan langsung oleh seorang petugas desa. Sesampainya di kuburan, ia sendiri memberanikan diri mendatangi pemuda tersebut yang dalam keadaan mabuk.
“Saat itu saya ke TKP, Pa Anan (petugas Desa) saya suruh diam di tempat motor jangan dimatiin, saya langsung maju ke tempat kuburan itu,” kata Iwan.
Kemudian ia menegur para pemuda itu, namun tidak dihiraukan, justru pukulan yang bersarang ke kepala petugas Babintantibmas tersebut.
“Saya tegur lagi apa? ‘Saya orang pribumi mau apa kamu’ saya babinsa, saya polisi, dia jawab saya tidak takut polisi, kasar pokoknya,”
“Saya mundur, udah mundur saya bilang tunggu di desa, pas balik kanan langsung dipukul, sekitar setengah 12 malam,” tuturnya.
Iwan pun mencoba melawan, namun jumlah mereka terlalu banyak, ia pun habis dikeroyok oleh dua orang pemuda tersebut sedangkan sisanya membiarkan.
“Saya dipukul pakai batu, terus pa anan juga dikejar sama mereka, karena dia menunggu di ujung. Sempat berkelahi saya karena terlalu banyak saya mundur, mundur masih dikejar juga,” paparnya.
Iwan mengalami luka lebam di bagian pelipis matanya serta di bagian tubuh lainnya.
Namun atas keberaniaanya tersebut, Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan langsung memberikan penghargaan karena dinilai berani menghadapi para pemuda mabuk itu.
“Petugas ini kita berikan penghargaan karena pada saat malam masih melakukan kegiatan melaksanakan tugasnya. Kemudian merespon dengan cepat walaupun dinilai sedikit kurang perhitungan. Di mana tidak menghitung kekuatan lawan. Tetapi hanya nurani panggilan tugas ada ribut ribut kemudian mendatangi ke tkp,”
“Ini akan kita proses untuk memberikan penegakan hukum. Tidak ada dendam tetapi ini kita ingin menunjukkan bahwa minuman keras apapun bentuknya itu mempengaruhi perilaku seseorang,” tegasnya.[detik/brz/nu]