Polresta Bandung mengamankan empat pelaku pengedar daging babi yang dijual seolah-olah daging sapi di wilayah Kabupaten Bandung. Selama setahun mereka telah menjual dan mengedarkan 63 ton daging palsu tersebut.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan empat pelaku itu berinisial T (54), MP (46), AR (38), dan AS (39). Mereka, kata Hendra, mengolah daging babi hingga menyerupai daging sapi dengan menggunakan boraks.
“Saudara T dan MP ini hanya warga ngontrak kurang lebih satu tahun, berasal dari Solo. Barangnya ini dikirim oleh temannya dari Solo ke sini dengan menggunakan mobil pick-up,” kata Hendra di Polresta Bandung, Kabupaten Bandung, Senin (11/5) seperti dilansir Antara.
Hendra menjelaskan, T dan MP berperan sebagai bandar daging tersebut, sedangkan AR dan AS berperan sebagai bandar sekaligus pengecer.
“Saudara AR ini menjual di daerah Majalaya, lalu saudara AS menjual di daerah Baleendah,” kata dia.
Hendra mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati atas modus penjualan daging babi yang menyerupai daging sapi di wilayah Kabupaten Bandung. Pasalnya daging tersebut dijual lebih murah daripada daging sapi biasanya.
Awalnya, pelaku yang berinisial T dan M membeli daging babi seharga Rp45.000 per kilogram dari Solo. Kemudian diolah menyerupai daging sapi dengan menggunakan boraks, lalu dijual seharga Rp60.000 di tingkat bandar.
Menurut Hendra, ada beberapa warga yang mendatangi langsung ke rumah pelaku.
Kemudian dari tingkat bandar, di bagi lagi ke tingkat pengecer kepada AR dan AS. Mereka, kata dia, menjual harga Rp 85.000 sampai Rp 90.000 per kilogram ke pasar dan masyarakat.
Sejauh ini, kata Hendra, mereka sudah melakukan aksinya selama kurang lebih satu tahun. Selama aksi itu, menurut Hendra sudah ada sebanyak 63 ton daging babi menyerupai daging sapi yang beredar di masyarakat.
“Jadi secara fisik, daging babi ini lebih pucat, tapi kalau daging sapi ini lebih merah, jadi proses (boraks) daging babi ini menjadi lebih mirip, lebih merah seperti daging sapi,” kata dia.
Lihat juga: Satgas Covid-19 Perketat Pemeriksaan Pendatang di Area Puncak
Dari kasus tersebut, polisi telah mengamankan total 600 kilogram daging babi. Sebanyak 500 kilogram di antaranya yang diamankan dari freezer dan 100 kilogram sisanya diamankan dari para pengecer.
Para pelaku dijerat dengan Pasal 91 A jo Pasal 58 Ayat 6 UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan, serta Pasal 62 Ayat 1 jo Pasal 8 Ayat 1 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Identitas Lengkap Para Pelaku Penjual Daging Sapi yang Ternyata Babi
- PAINO inisial (P), Wonosobo 28 April 1974, Laki – laki, Buruh harian lepas, Kampung Lembang RT.13 RW. 03 Ds. Kiangroke Kec. Banjaran Kab. Bandung (pengepul di kec. Banjaran)
- TUYADI inisial (T), Karangrejo 09 Juni 1965, Laki – laki, Pedagang, Kampung Salagombong Rt 004/003 Ds Sukadamai Kec Cicantayan kab Sukabumi (pengepul di Kec. Banjaran)
- ANDRI SUDRAJAT inisial (AS), umur 39 th, Laki – laki, Tukang potong sapi, alamat Kampung Mekarsari RT. 06 RW. 23 Ds. Baleendah kab. bandung (pengecer di kec. Baleendah)
- ASEP RAHMAT, inisial (AR) umur 38 th, Laki – laki, Penjual daging, alamat Kampung Panjagalan RT. 03 / 04 Ds. Majakerta Kec. Majalaya Kab. Bandung (pengecer dipasar panjagalan Majalaya)
Sumber : kabarmakkah.com