Viralanya Pondok Pesantren Al Zaytun yang dipimpin Syeikh Panji Gumilang terus menuai kontroversi. Bahkan pondok pesantren yang terletak di kecamatan Gantar, kabupaten Indramayu, baru baru ini didemo oleh sejumlah masyarakat.

Menanggapi hal itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu secara tegas menyebut ajaran di ponpes Al- Zaytun sudah sangat menyimpang. Warga pun diminta MUI untuk tidak ikut pendidikan di ponpes Al Zaytun.

Baca Juga:  Ajaran-Ajaran Nyeleneh Ponpes Al Zaytun: Ragukan Al Quran, Tak Percaya Allah Bisa Bahasa Arab

Ketua MUI Indramayu KH M. Syatori mengatakan syariat Islam yang diajarkan oleh ponpes Al Zaytun sangat tidak sama dengan umat Islam pada umumnya. Ajaran di Ponpes Al Zaytun seperti ibadah haji tidak mesti ke Mekkah, tata cara salat dengan perempuan di saf depan, dan puasa dianggap tidak umum. MUI pun mendesak pemerintah segera hadir dan menyelesaikan kemelut di AL Zaytun yang diramaikan sendiri oleh orang-orang di dalamnya.

“Al Zaytun dengan segala yang terjadi di akhir-akhir ini. Pertama bahwa Al Zaytun, syariat yang dikembangkan sangat tidak sama dengan tata cara peribahan umat Islam pada umumnya, salatnya, puasanya, hajinya, bahkan viral di media sosial haji tidak harus di Mekkah atau Madinah, cukup haji di Indonesia sebab disamakan bahwa negara Indonesia tanahnya adalah tanah yang suci. Itu sangat tidak sesuai sekali dengan syariat-syariat islam pada umumnya,” ujar dia, Jumat (16/6/2023).

Baca Juga:  Makin Parah! Ragukan Alquran, Santri Ponpes Al Zaytun Malah Disuruh Panji Gumilang Baca Alkitab, Dia Pernah Khutbah Mengutip Injil Juga

MUI juga meminta kepada masyarakat Indramayu secara khusus untuk tidak mengikuti pendidikan di ponpes tersebut. Mengingat, mulai dari akidah hingga cara pandang beribadah yang dilakukan oleh ponpes Al Zaytun sudah sangat berbeda.

“Yang kedua kami meng imbau kepada seluruh masyarakat Indramayu khususnya jangan ikut berpendidikan di Al Zaytun sebab ketidaksamaan akidah, ketidaksamaan cara pandang dalam beribadah, syariat-syariat yang dilakukan oleh mereka dengan alasan agar jangan sampai terjadi kontradiksi dengan masyarakat, dengan para orang tuanya. Indramayu daerah yang sudah tenang jangan sampai diwarnai dengan hal-hal perbedaan yang tidak berarti. Yang ketiga mohon kepada pemerintah agar segera hadir dalam rangka menyelesaikan keresahan, kegaduhan masyarakat di Indramayu bahkan di Indonesia yang menyaksikan viralnya syariat-syariat Islam cara mereka, kami memohon kepada pemerintah segera selesaikan kemelut-kemelut keresahan kegaduhan yang terjadi di masyarakat gara-gara viralnya dan di viralkan oleh mereka,” pungkas dia.

Baca Juga:  Lagi! Setelah Halalkan Zina dan Khutbah Pakai Alkitab, Ponpes Al Zaytun Kini Nyanyikan Lagu Yahudi 'Hava Nagila'

Sebelumnya, viral berbagai statement dari Panji Gumilang, pimpinan AL-Zaytun terkait pandangannya terhadap berbagai hal. Yang paling ramai yakni soal tata salat, mazhab hingga haji yang dianggap bersebrangan dengan islam.

Sumber: tvonenews

Baca Juga:  Buya Yahya Tanggapi Soal Ponpes Al Zaytun Bolehkan Berzina Asalkan Ada Uang Tebusan

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan