Kasus Bunuh Diri Tertinggi di Jawa Tengah, Kader Demokrat: Berarti Pemimpinnya Gagal Dong, Terus Mau Jadi Presiden?

Kader Partai Demokrat, Eko Jhones menyoroti Jawa Tengah yang menjadi salah satu dari 5 provinsi dengan kasus bunuh diri tertinggi berdasarkan hasil riset.

Hal ini ditanggapi Eko Jhones dalam akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Eko Jhones mengatakan bahwa hal itu menunjukkan kalau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo gagal memimpin.

Eko Jhones juga mempertanyakan soal Ganjar Pranowo apakah tetap maju sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024 gagal mensejahterakan warga Jawa Tengah.

“Loh kalau seperti ini berarti pemimpinnya gagal dong. Mas Ganjar selaku gubernur jateng gagal mensejahterakan warganya terus mau jadi presiden?,” ujar Eko Jhones dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @ekojhones77, Kamis (8/6).

Baca Juga:  Dr. Robi Nurhadi: Indonesia Perlu Pemimpin Berkapasitas Dunia, Pak Anies Memenuhi Kriteria Itu

“Jangan sampai dong Indonesia jadi kayak Korea dan Jepang yang banyak kasus bunuh diri,” tandasnya.

Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan Emotional Health for All Foundation (EHFA), Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa masalah keluarga, masalah keuangan dan kesepian termasuk faktor risiko orang melakukan bunuh diri.

“Kami menganalisis data dari pemerintah, termasuk survei desa potensi, dan data kepolisian, dimana hasil dan rekomendasinya kami sampaikan pada kesempatan ini,” ujar Ketua EHFA Dr. Sandersan Onie dikutip dari Antara.

Baca Juga:  Anies Baswedan Dianggap Fahri Hamzah Terlalu Cepat Galang Anasir Pertengkaran di Publik

Hasil temuan menunjukkan angka kejadian bunuh diri di Indonesia yang tidak dilaporkan diperkirakan lebih dari 300 persen, atau angka sesungguhnya bisa minimal empat kali lipat dari yang dilaporkan.

“Hal ini merupakan persentase tertinggi dari jumlah kejadian yang dilaporkan secara nasional di dunia,” ungkap Sandersan.

Menurut studi, laporan yang tidak tercatat karena beragam alasan termasuk perbedaan standar dan sistem pencatatan bunuh diri di rumah sakit, serta banyak keluarga masih menyembunyikan kejadian bunuh diri akibat rasa malu dan stigma masyarakat.

Baca Juga:  Demi Legalitas, Ribuan Driver Ojol Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Baswedan

Selain itu, disebutkan pula bahwa menurut hasil riset, provinsi dengan kejadian bunuh diri tertinggi yakni di Jawa Tengah, DI Jogjakarta, Bali, Maluku Utara dan Kepulauan Riau.

Sedangkan provinsi dengan tingkat upaya bunuh diri tertinggi ditemukan di Sulawesi Barat, Gorontalo, Bengkulu, Sulawesi Utara dan Kepulauan Riau.

Sumber: suara.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top