IDTODAY.CO – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai hubungan Jokowi dan Rizal Ramli tetap baik-baik saja dan tidak terlibat konflik.

Karenanya, Ia tak sependapat dengan terminologi kata “islah” antara Joko Widodo dengan Rizal Ramli.

“Sikap kritis RR hanya sebatas sebagai warga negara yang miliki pengetahuan dan baik untuk disampaikan, jadi bukan karena seteru selayaknya dua kubu berseberang,” kata Dedi sebagaimana dikutip dari Rmol.id (26/5).

Namun demikian, Dedi tetap sepakat,  wacana “islah” bisa diartikan potensi Jokowi mengajak ekonom senior itu untuk bergabung masuk ke dalam kabinet untuk menangani persoalan sesuai kapasitas Rizal Ramli. Pasalnya, disaat momentum seperti sekarang ini, pemerintah tengah berupaya untuk menormalkan kembali kehidupan masyarakat, sosial dan terutama ekonomi,

“Baik juga sebagai bentuk Presiden mengakomodir anak bangsa yang memang punya kapasitas. Terlebih RR bukan tokoh baru dalam bidang ekonomi, akan sangat baik jika Presiden menarik tokoh bukan karena soal satu kubu, tapi soal kesiapan intelektual juga kemampuan,” Pungkasnya.

Baca Juga:  Indonesia Pandemi Corona, Muncul Pembahasan Menggulingkan Presiden

Sebelumnya, Tokoh senior Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dari Ambon, Maluku, Nehemia Lawalata menggapi pernyataan Presiden Jokowi mengatakan dirinya membutuhkan sosok seperti Rizal Ramli yang dalam berbagai kesempatan terbukti dapat membawa negara keluar dari krisis perekonomian.

Iapun meminta agar Dua tokoh nasional Presiden Joko Widodo dan ekonom DR. Rizal Ramli untuk menyatukan kembali kekuatan mereka demi menghadapi berbagai tantangan yang ada di depan mata.

Di sisi lain, sebut Nehemia Lawalata, pemerintah sudah sepatutnya realistis dan menyadari bahwa perekonomian nasional ambruk akibat kesalahan kelompok pendukung neoliberalisme di dalam kabinet yang diwakili Sri Mulyani dan pandemik Covid-19.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan