IDTODAY.CO – Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa hanya China yang berhasil mencegah dan memutus mata rantai Covid-19 dengan langkah lockdown. Ia mengatakan keputusan setiap negara tidak bisa disamakan karena mempunyai skema masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi dari negara tersebut.

“Lockdown ini tidak semuanya relatif berhasil, hanya China yang berhasil. Kan di anu tidak perlu lockdown juga di mana di Korea, di Italia juga tidak. Jadi setiap negara mencari modelnya masing-masing yang cocok dengan dia. Jadi kita juga jangan buru-buru men-judge apa namanya… memberikan komentar yang tidak pas,” kata Luhut dalam siaran di akun YouTube Kemenko Maritim, Sebagaimana dikutip dari Detik.com (31/03/2020).

Baca Juga:  Update Kasus Corona 9 Mei: 13.645 Positif, 2.607 Sembuh, 959 Meninggal

Luhut juga mengatakan bahwa berdasarkan dari hasil penelitian, Indonesia diuntungkan dari segi iklim. yakni pada April mendatang dikatakan Luhut, temperatur di Indonesia cukup tinggi sehingga membuat virus Corona relatif melemah.

“Sebenarnya Indonesia itu diuntungkan dari hasil penelitian dengan temperatur yang tinggi, April mulai masuk ini. Terus kemudian humanity yang tinggi itu membuat virus COVID-19 itu sebenarnya relatif lebih lemah daripada di tempat lain,” jelasnya.

Baca Juga:  Politikus PDIP Terheran-heran Biaya Perawatan per Pasien Corona di Indonesia Kok Bisa Rp215 Juta, Negara Lain Cuma Segini...

Akan tetapi, lanjut Luhut, keuntungan itu tidak berlaku apabila masyarakat tidak menjalankan imbauan menjaga jarak interaksi (physical distancing).

“Tapi kalau kita social distancing itu tidak juga ketat, terlalu banyak juga berkumpul ramai-ramai, ya nggak berlaku tadi mengenai keuntungan kita dari panas dan tadi humanity yang tinggi tadi. Nah, ini yang harus dicari keseimbangannya, nanti terminologinya dicari juga,” ujar dia.

Baca Juga:  Saat Ini Sehat Bugar, Menhub BKS Sempat 2 Kali Dinyatakan Positif Covid-19

Luhut juga menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengambil kebijakan lockdown. Bahkan dia meminta agar istilah lockdown tidak digunakan lagi.

“Kita tidak melakukan lockdown, kita kenalnya karantina, (berdasarkan) undang-undang nih ya. Jadi jangan kita pake lagi istilah lockdown itu,” pungkasnya.[dtk/aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan