IDTODAY.CO – Sampai saat ini pemerintah Indonesia belum siap melaksanakan opsi lockdown dalam penanganan virus Corona.

Padahal, banyak pengamat kesehatan yang menilai lockdown sebagai opsi terbaik untuk memutus penularan virus Corona di Indonesia.

Keengganan pemerintah melaksanakan opsi lockdown, karena aksi tersebut terlalu berisiko terhadap perekonomian Indonesia. Bisa-bisa Indonesia mengalami krisis ekonomi seperti saat reformasi dulu.

Pandangan berbeda disampaikan oleh Ekonom senior, Rizal Ramli. Menurutnya pemerintah tidak perlu bingung karena cadangan fiskal yang dimiliki pemerintah sangat cukup untuk membiayai kehidupan masyarakat selama lockdown.

Baca Juga:  Banyak Teror Atas Nama Presiden, Fahri Hamzah: Pak Jokowi, Mari Saling Membantu Bikin Suasana Bersahabat

Menurut Rizal Ramli, pekerja harian merupakan sektor yang paling merasakan dampak dari adanya kebijakan lockdown.

Dalam hal ini, RR -panggilan akrab Rizal Ramli- meminta pemerintah untuk menyiapkan bantuan khusus terhadap pekerja harian tersebut. Dia menyebut setidaknya terdapat dua pintu keuangan yang bisa digunakan pemerintah untuk membantu pekerja harian yang dirumahkan sementara waktu.

“Pemerintahan Jokowi sebetulnya punya cukup uang. Asal menghentikan seluruh proyek-proyek infrastruktur senilai Rp. 430 triliun, jangan gengsi termasuk ibukota baru,” kata RR di akun Facebooknya, sebagaimana dikutip dari Rmol.id (30/3/2020).

“Dan uang SAL dan SIlpa senilai Rp. 270 triliun untuk membantu pekerja harian dan rakyat miskin. ActNow!” kata RR. .

“Hentikan dulu semua proyek infrastrukur termasuk proyek mercusuar ibukota baru. Mas Jokowi jangan gengsi, nyawa manusia lebih penting dari proyek. Gunakan uangnya untuk pekerja harian dan rakyat,” tutup RR.

RR menegaskan bahwa nyawa rakyat lebih penting dari sekedar proyek prestisius ibukota baru. Dia meminta presiden Jokowi untuk berkorban demi kepentingan rakyat Indonesia sekaligus sebagai contoh nyata di tengah keresahan warga akibat Corona. [rmol/br]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan