IDTODAY.CO – Sandiaga Salahuddin Uno turut mengomentari wacana pemerintah untuk menerapkan skenario new normal pada saat masa penanggulangan virus Corona.
Menurutnya, terlalu lama hidup di rumah akan membuat pendapatan menurun dan biaya hidup membengkak. Atas dasar itulah, ia meminta pemerintah untuk mengkaji kembali skenario tersebut secara matang.
Ia juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan wacana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Namun demikian rumah, pemerintah harus menerapkan kebijakan tersebut dengan penuh kedisiplinan di bawah komando Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
“Yang punya gawe kan Gugus Tugas Covid-19, sehingga harus satu komando, Gugus Tugas yang memiliki tugas memutus rantai penyebaran virus, perlu komprehensif review secara strategis tapi keputusan terakhir itu di Gugus Tugas,” kata Sandi saat IG Live sebagaimana dikutip dari berita Cnbcindonesia.com (22/5/2020).
Dia minta pemerintah untuk mempertimbangkan data valid dari paramedis sebagai langkah kehati-hatian dalam menerapkan skenario tersebut.
“Bahwa risiko kesehatan masyarakat bisa diatasi dengan pembukaan secara bertahap, pembukaan ekonomi pertama adalah yang paling kecil risiko kesehatan namun besar dampaknya kepada sektor ekonomi,” ujar Founder PT Saratoga Investama Sedaya Tbk itu.
Sandiaga Uno menyebutkan, sektor UMKM menjadi bidang yang paling terancam secara ekonomi. Padahal menurutnya, jadwal tersebut telah menciptakan 97% lapangan pekerjaan untuk rakyat Indonesia.
“Terus industri, terutama industri pengolahan tinggal kita dipandu oleh tim medis mana yang memiliki risiko kesehatan terendah,” ucapnya.
Sandi menegaskan, pemerintah harus memastikan tidak ada lagi kerancuan di masyarakat dengan memaksimalkan konsolidasi di dalam tubuh Gugus Tugas sebagai penggerak utama upaya penanggulangan Corona di Indonesia.
“Masyarakat melihat simpang siur pemberitaan ini menambah carut marut di bawah, sehingga satu informasi dari Gugus Covid-19, kami dari relawan ini fokus ke meminimalisir PHK. Kemudian biaya hidup yang tinggi kita carikan solusi karena saya khawatir pendapatan masyarakat turun namun biaya hidup tinggi karena di rumah aja, kan enggak gratis,” pungkasnya.[Brz]