Belum lama ini berbagai media internasional ramai membongkar dokumen skandal Panama Papers. Daftar hitam para pejabat dan pengusaha mencuci uang dengan berbagai modus kejahatan.
Di Indonesia, pers menggulir dugaan keterlibatan sejumlah nama yang berada di lingkaran kekuasaan Jokowi. Data itu beredar dan mudah di akses di jejaring online. (search: Pandora Papers Indonesia).
Aliran uang haram itu mengalir di balik kebiasaan pamer kekayaan artis papan atas dan promotor olah raga sepak bola, dll. Ketua FIFA, si botak Giovanni Vincenzo Infantino, ikut terseret.
Keterlibatan Giovanni, membuat sorotan publik tertuju pada Erick Thohir, artis Raffi Ahmad dan kedua putera Presiden Jokowi: Gibran dan Kaesang. Peran Erick, namanya sempat mencuat dalam polemik skandal Panama Papers.
Akibatnya, fenomena Gibran, Kaesang dan Raffi Ahmad yang mendadak punya klub sepak bola, menuai kecurigaan tentang adanya kongsi terselubung modus pencucian uang. Dugaan itu terkait aktivitas beberapa perusahaan cangkang yang berkantor di Singapura.
Lepas dari pro-kontra itu, dalam sepekan ini Erick Tohir membuat keonaran dengan mempersoalkan rumput JIS. Manuver tersebut muncul bersamaan dengan sidang kasus BTS.
Kesan yang ditangkap publik, hebohnya rumput JIS sengaja dipompa untuk menutupi persidangan proyek fiktif BTS. Terlebih Johnny G Plate melempar isu panas nama Jokowi ikut terseret.
Di luar pengadilan, Menpora Dito Ariotedjo dituding sebagai makelar kasus BTS dengan mahar 27 miliar untuk menutupi skandal. Lebih mengoncang lagi, nama Kaesang diduga sebagai aktor di balik isu miring itu.
Beredar sepenggal video, menyebut Dito dan Kaesang diduga telah mengambilkan uang imbalan 27 M dalam perkara BTS. Rakyat mendesak penegak hukum bertindak tegas dan transparan.
Publik diingatkan oleh aneka hikayat seputar daftar hitam dinasti copet yang terjadi di berbagai negara. Dalam realita kekuasaan Indonesia, masih samar-samar namun terasa nyata.
by Faizal Assegaf
kritikus
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan idtoday.co terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi idtoday.co akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.