Tokoh Madura: AMIN Jauh Lebih Cocok dengan Kebutuhan Masyarakat Madura
Tokoh Madura Haji Suli meyakini dibandingkan pasangan bacapres dan bacawapres lainnya, Bacapres Anies Rasyid Baswedan dan Gus Muhaimin Iskandar (AMIN) jauh lebih cocok dengan kebutuhan, sosiologi, dan karakter masyarakat Madura baik di Jawa Timur maupun di seluruh Indonesia dibandingkan dengan pasangan lainnya.
“Kita warga Madura sudah tahu bahwa AMIN ini mengusung visi misi keadilan sosial serta perubahan bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara umum saat ini kondisi rakyat Madura perlu perubahan dan perbaikan. Secara ekonomi banyak kehidupan mereka yang masih tertinggal, sehingga apa yang dibawa oleh AMIN merupakan harapan bagi rakyat Madura di masa depan,” ujar Haji Suli, Kamis 26 Oktober 2023.
Haji Suli mengungkapkan memang saat ini sudah terbangun Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Madura dengan Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Tapi pada kenyataannya, kehidupan sosial ekonomi rakyat Madura secara umum masih butuh banyak perubahan dan perbaikan. Hal ini cocok dengan visi dan misi keadilan sosial serta perubahan yang dibawa AMIN untuk masa depan Indonesia. AMIN kan mencita-citakan untuk membesarkan (rakyat) yang kecil, tanpa mengecilkan yang sudah besar,” ujar dia.
“Ketika AMIN mendaftar ke KPU Jakarta pada 19 Oktober lalu pun, banyak tokoh masyarakat, ulama, dan warga Madura yang rela berangkat ke Jakarta untuk membersamai AMIN. Misalnya, kapan hari saya juga mendapatkan informasi bahwa KH. Lora Nasih pengasuh dan Ketua Umum Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Bangkalan meyakini para ulama, tokoh masyarakat, dan rakyat Madura akan tetap solid mendukung AMIN,” katanya.
Karena itu, kata Haji Suli, tak heran jika rakyat Madura selalu menyambut antusias kedatangan AMIN ke wilayah mereka.
“Kedatangan Anies ke berbagai daerah, termasuk di Jawa Timur yang senantiasa dibanjiri oleh rakyat. Anies tidak pernah memberi uang, walaupun silaturahmi Anies dengan masyarakat dipenuhi rakyat di mana-mana,” kata pengusaha yang terkenal kerap membagikan zakat hingga ratusan juta rupiah kepada ribuan warga Jawa Timur ini.
Sumber: kumparan.com
